Minggu, 07 Agustus 2011

Varanus jobiensis (indicus complex) aka Peach Throat Monitor

Varanus jobiensis (indicus complex)
aka Peach Throat Monitor

Image




  • Peach throat monitor banyak ditemukan di pulau New Guinea (Papua). Biawak Peach throat ini masih bersaudara dengan biawak ekor biru atau blue tail monitor dan biawak rawa atau mangrove monitor. Tiap jenis dari ketiga biawak ini mendiami habitat yang berbeda beda di New Guinea. Biawak peach throat lebih menyukai hutan hutan yang rimbun atau padat pepohonannya dan biawak Peach throat adalah pemanjat yang sangat mahir.


  • Biawak peach throat yang masih liar biasanya memangsa katak, kadal, serangga besar dan semua jenis hewan kecil yang bisa mereka kalahkan. Dalam penangkaran, dengan pemberian makan yang tepat, biawak peach throat akan tumbuh dengan cepat dan biawak Peach throat dewasa bisa mencapai panjang total sekitar 3-4 feet atau 90 – 120 cm. Dan dengan pemeliharaan yang baik dan tepat, biawak peach throat bisa hidup hingga 10-15 tahun di penangkaran. Seperti kebanyakan jenis biawak, biawak peach throats adalah reptile yang mudah nervous dan kemungkinan akan butuh waktu untuk menjinakkannya. Idealnya, di dalam kandang harus disediakan tempat bersembunyi yang jumlahnya lebih dari satu untuk memberikan rasa aman pada biawak peach throat.


  • Biawak peach throat harus selalu berada di suhu atau temperature di antara 29 hingga 32 derajat celcius dengan tempat berjemur yang bersuhu 35 derajat celcius. Di malam hari, suhunya bisa diturunkan hingga 23 derajat celcius. Nyalakan lampu selama 12 jam dalam sehari. Kelemababn harus dijaga antar 70% hingga 90%. Lampu UVB bukan satu keharusan buat biawak peach monitor, tapi dianjurkan untuk menyediakannya. Lampu UVB membantu reptile untuk memetabolisme kalsium dengan cara mencipatakan vitamin D3. Tapi karena makanan biawak peach monitor terdiri dari binatang pengerat & mangsa hidup lainnya, biawak ini bisa mendapatkan cukup vitamin D3 & kalsium dari makanannya. Tulang dari mangsanya akan mencukupi kebutuhan kalsium, sedangkan bagian hati akan menyediakan Vitamin D3. Jika memang harus memakai lampu UVB, akan sangat penting utuk menggantinya tiap 6 hingga 8 bulan sekali. Karena setelah jangka waktu ini, lampu akan berhenti memproduksi UVB yang dibutuhkan.


  • Bayi biawak peach throat bisa dipelihara di aquarium atau kandang berukuran 29 galon tapi bayi biawak akan cepat sekali tumbuh dan dengan segera akan butuh kandang yang lebih besar. Biawak peach throat dewasa harus ditempatkan di kandang yang paling tidak ukurannya 6’ x 2’ x 4’. Untuk beddingnya, dianjurkan memakai bark atau coconut bark, keduanya bisa menahan kelembaban yang dibutuhkan biawak & mirip dengan lingkungan alam tempat asal biawak peach throat.


  • Biawak Peach throat adalah reptil pemburu yang oportunis. Mereka makan hampir apa saja. Tapi makanan idealnya adalah tikus/mencit, ikan, jangkrik, ulat jerman, hati sapi/ayam & telur rebus. Makanan makanan biawak di atas bisa diberikan secara bergantian seminggu 5 kali dan ini akan menjamin pertumbuhan & kesehatannya. Janga lupa juga untuk menambahkan kalsium dan suplemen vitamindi dalam makanan biawak peach throat yang tidak memiliki tulang sebagai sumber kalsiumnya. Kalo biawak peach throat dikasih makan tikus/mencit atau ikan, suplemen tidak perlu lagi diberikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar