Minggu, 07 Agustus 2011

14 Jenis Kadal & Bunglon Dengan Warna Tercantik..

  • 1 Cuban Iguana

Cuban Iguana, hewan herbivora yang bisa tumbuh hingga 1.5 meter, diukur dari kepala hingga ujung ekor dan mempunyai berat hingga 9 kilo. Iguana terbesar bisa mencapai panjang 2 meter.


  • 2  Kadal Dracaena


Nama lainnya adalah kadal Caiman, biasa ditemukan di Amerika Selatan. Kadal ini menghabiskan waktunya di air seperti di sungai atau genangan air di hutan. Kadal ini sering berjemur di dahan pohon yang menggantung di atas air.

  • 3. Sandveld Ekor Biru

Kadal ini ditemukan di Mozambique, Zimbabwe, Afrika Selatana dan Amerika Timur.  Nama ilmiah kadal ini adalah Nucras caesicaudata. Kadal ini bisa dikenali dengan mudah lewat ekornya yang berwarna biru cerah. Kadal ini hidup di daerah yang kering, berpasir & juga di padang rumput.

  • 4. Veiled Chameleon


Veiled Chameleon, Chamaeleo calyptratus, bunglon yang besar & spesies bunglon yang memiliki warna indah. Karena ditemukan di Yaman, Saudi Arabia maka bunglon ini sering disebut juga dengan bunglon Yaman. Bunglon berganti warna kulit sesuai dengan ‘mood’nya. Pola warna yang ditampilkan bunglon ini tergantung beberapa factor termasuk kesehatan, suasana hati, juga suhu tubuh bunglon.

  • 5. Panther Chameleon


Spesies Bunglon cantik yang dikenal dengan nama Furcifer pardalis ini hidup di kepulauan Madagascar, Reunion & Mauritus. Buinglon yang betina jauh lebih kecil dari yang jantan, kira kira setengahnya. Female are much smaller than male, about half the size. Male Panther Chameleons can grow up to 20 inches (50 cm) in length, with a typical length of around 17 inches (45 cm).

  • 6. Agama Batu Peninsular


Psammophilus dorsalis, reptil dengan warna yang berbeda ini adalahtermasuk spesies Agama Agama. Reptil berwarna merah terang sangat jarang ada. Biasanya kadal ini ditemukan di bukit berbatu di India Selatan. Dikenal juga dengan Agama Batu India Selatan.
  • 7. Agama Batu Kepala Merah

Kadal Agama Agama adalah spesies kadal yang biasa ditemukan di daerah Sub-Sahara, Afrika. Nama lainnya adalah Kadal Agama Pelangi. Biasa terlihat saat siang hari yang terik. Saat musim kawin, kadal agama jantan memiliki tanda warna yang menakjubkan. Bagian kepala, leher & ekor berubah menjadi berwarna jingga dan tubuhnya berwarna biru tua.

  • 8. Kadal Taman Oriental

Kadal yang berwarna unik ini biasa ditemukan di Asia dan bernama ilmiah Calotes versicolor. Spesies ini juga dikenal di beberapa bagian dunia. Kadal jantan memiliki tenggorokan berwarna merah cerah saat masa kawin yang membuatnya dinamakan kadal Bloodsucker (Penghisap Darah). Penamaan yang kurang tepat karena sebenarnya kadal ini hanya memakan serangga.
  • 9. Iguana Tanah Galapagos

Iguana Tanah Galapagos atau Conolophus subcristatus memiliki warna kuning cerah yang sangat jarang terdapat pada reptile lain. Sesuai namanya, iguana ini berasal dari kepulauan Galapagos.
  • 10. Bunglon Parson


Bunglon ini berasal dari Madagascar. Bunglon bernama latin Calumma parsonii ini berukuran besar & salah satu spesies bunglon yang mempunyai warna yang bagus.

  • 11. Bunglon Cebol Transvaal


Bunglon unik bernama ilmiah Bradypodion transvaalense ini adalah ‘penduduk’ asli Afrika Selatan.

  • 12. Furcifer minor


Walaupun penampilannya sedikit ‘menyeramkan’, Furcifer minor, spesies bunglon yang asalnya dari Madagascar ini terancam punah karena habitatnya perlahan mulai menghilang.
  • 13. Kadal Hutan Indo-Cina


Termasuk jenis kadal Agamid yang berasal dari Asia Selatan. Kadal cantik dengan bibir berwarna kekuningan ini dikenal juga dengan nama Blue-Crested Lizard.
  • 14. Gold Dust Day Gecko (Phelsuma laticauda laticauda)


Gold Dust Day Gecko berasal dari Madagascar dan Comoros. Hewan ini memakan serangga dan nektar dari tumbuhan. Kadal ini berukuran kecil, tumbuh hanya menccapai ukuran 9 inci. Berwarna hijau terang atau hijau kekuningan atau bahkan berwarna biru, leher dan punggung atasnya berbercak kuning. Kelopak mata bagian atas, kaki & jari jarinya berwarna biru.

varanus

ang ini Namanya  (V.macraei)
Image

Image

Image

Kalo Ini  (V.Bohmei)

Image

Image

Yang ini  (V.Melinus)

Image

Image

Nah kalo yg ini (V.Gouldi)

Image

Image

Varanus jobiensis (indicus complex) aka Peach Throat Monitor

Varanus jobiensis (indicus complex)
aka Peach Throat Monitor

Image




  • Peach throat monitor banyak ditemukan di pulau New Guinea (Papua). Biawak Peach throat ini masih bersaudara dengan biawak ekor biru atau blue tail monitor dan biawak rawa atau mangrove monitor. Tiap jenis dari ketiga biawak ini mendiami habitat yang berbeda beda di New Guinea. Biawak peach throat lebih menyukai hutan hutan yang rimbun atau padat pepohonannya dan biawak Peach throat adalah pemanjat yang sangat mahir.


  • Biawak peach throat yang masih liar biasanya memangsa katak, kadal, serangga besar dan semua jenis hewan kecil yang bisa mereka kalahkan. Dalam penangkaran, dengan pemberian makan yang tepat, biawak peach throat akan tumbuh dengan cepat dan biawak Peach throat dewasa bisa mencapai panjang total sekitar 3-4 feet atau 90 – 120 cm. Dan dengan pemeliharaan yang baik dan tepat, biawak peach throat bisa hidup hingga 10-15 tahun di penangkaran. Seperti kebanyakan jenis biawak, biawak peach throats adalah reptile yang mudah nervous dan kemungkinan akan butuh waktu untuk menjinakkannya. Idealnya, di dalam kandang harus disediakan tempat bersembunyi yang jumlahnya lebih dari satu untuk memberikan rasa aman pada biawak peach throat.


  • Biawak peach throat harus selalu berada di suhu atau temperature di antara 29 hingga 32 derajat celcius dengan tempat berjemur yang bersuhu 35 derajat celcius. Di malam hari, suhunya bisa diturunkan hingga 23 derajat celcius. Nyalakan lampu selama 12 jam dalam sehari. Kelemababn harus dijaga antar 70% hingga 90%. Lampu UVB bukan satu keharusan buat biawak peach monitor, tapi dianjurkan untuk menyediakannya. Lampu UVB membantu reptile untuk memetabolisme kalsium dengan cara mencipatakan vitamin D3. Tapi karena makanan biawak peach monitor terdiri dari binatang pengerat & mangsa hidup lainnya, biawak ini bisa mendapatkan cukup vitamin D3 & kalsium dari makanannya. Tulang dari mangsanya akan mencukupi kebutuhan kalsium, sedangkan bagian hati akan menyediakan Vitamin D3. Jika memang harus memakai lampu UVB, akan sangat penting utuk menggantinya tiap 6 hingga 8 bulan sekali. Karena setelah jangka waktu ini, lampu akan berhenti memproduksi UVB yang dibutuhkan.


  • Bayi biawak peach throat bisa dipelihara di aquarium atau kandang berukuran 29 galon tapi bayi biawak akan cepat sekali tumbuh dan dengan segera akan butuh kandang yang lebih besar. Biawak peach throat dewasa harus ditempatkan di kandang yang paling tidak ukurannya 6’ x 2’ x 4’. Untuk beddingnya, dianjurkan memakai bark atau coconut bark, keduanya bisa menahan kelembaban yang dibutuhkan biawak & mirip dengan lingkungan alam tempat asal biawak peach throat.


  • Biawak Peach throat adalah reptil pemburu yang oportunis. Mereka makan hampir apa saja. Tapi makanan idealnya adalah tikus/mencit, ikan, jangkrik, ulat jerman, hati sapi/ayam & telur rebus. Makanan makanan biawak di atas bisa diberikan secara bergantian seminggu 5 kali dan ini akan menjamin pertumbuhan & kesehatannya. Janga lupa juga untuk menambahkan kalsium dan suplemen vitamindi dalam makanan biawak peach throat yang tidak memiliki tulang sebagai sumber kalsiumnya. Kalo biawak peach throat dikasih makan tikus/mencit atau ikan, suplemen tidak perlu lagi diberikan.

Varanus macraei ( prasinus complex) aka blue-spotted tree monitor

Varanus macraei (prasinus complex)
aka Blue-spotted Tree Monitor

Image




  • Biawak Blue-spotted (Varanus macraei) adalah jenis biawak yang memiliki ekor yang panjangnya hampir 2/3 dari total panjang tubuhnya. Tubuh blue-spotted monitor panjang, langsing & melebar, dan memiliki 5 buah jari kurus yang berkuku panjuang. Dikarenakan dimensi tubuh blue-spotted yang seperti itu, lehernya jadi terlihat lebih panjang di bandingkan spesies lainnya, tapi sebenarnya panjang leher biawak blue spotted tidak lebih panjang dari ukuran panjang tengkoraknya.


  • Sisik nuchalnya, yang terdapat pada bagian leher biawak blue spotted, bertekstur halus, sedangkan sisik caudalnya berderet dan berbentuk cincin cincin yang terpisah. Tubuhnya tampak gepeng di bagian punggung dan berwarna kehitaman atau abu abu yang sangat gelap dan ditandai dengan bintik bintik berbentuk mata berwarna biru kehijauan. Terdapat pola gelang gelang berwarna biru keabu abuan di sepanjang ekor biawak blue spotted ini. Perutnya berwarna keabua abuan hingga biru pucat dengan bintik bintik abu abu tua. Lidah biawak ini berwarna merah muda pucat.


  • Biawak blue-spotted jantan memiliki ukuran tubuh yang lebih besar dari pada biawak blue-spotted betina, dan mereka bisa dibedakan dari adanya tonjolan hemipenal yang berada di dekat kloaka. Biawak blue spotted ini bisa mencapai panjang total sekitar 3,5 kaki untuk yang jantan sedangkan untuk ukuran yang betina, akan lebih pendek sekitar 4 inci dari ukuran rata rata jantan. Ini membuktikan bahwa V.macraei adalah spesies yang terbesar dari V. prasinuscomplex, sebuah grup yang sangat mirip, spesies yang masih berhubungan yang lebih dekat satu sama lain bahkan jika dibandingkan dengan anggota lain dari genus yang sama. Blue-spotted monitor juga merupakan biawak yang pendistribusiannya paling kecil dari banyaknya jenis biawak. Biawak ini hanya terdapat di Pulau Batanta, barat laut Vogelkop Peninsula, Irian Jaya, Papua Nugini.


  • Disebut juga dengan blue tree monitor atau biawak poon biru, Varanus macraei adalah spesies yag aktif di siang hari yang sepertinya lebih banyak menghabiskan waktunya di pepohonan. Cakarnya yang tajam membuat biawak ini memiliki pegangan yang aman dan bisa mencengkeram hampir tiap permukaan yang kasar, dan mereka bisa memanjat dengan mudah tanpa kesulitan. Selagi berpidah pindah di antara cabang cabang pohon, biawak ini menggunakan ekornya sebagai alat untuk mencengkeram dahan, hampir mirip dengan cara bunglon menggunakan ekornya. Tapi tidak seperti bunglon, biawak biru ini bisa menggulung ekornya pada bidang horizontal di badannya & dengan cepat menguraikan ekornya untuk digunakan sebagai alat pertahanan.Spesies pemalu ini menghindari predator predator dengan meloncat dari satu pohon ke pohon lainnya & berlindung di batang pohon seperti tupai.


  • Habitat alamai biawak blue-spotted berada di hutan tropis dimana fluktuasi suhu pada siang hari berada di antara 29 hingga 37 derajat celcius, dan mungkin turun 2 hingga 4 derajat saat sore hari. Untuk kelambabannya saat musim kering adalah mendekati 65 % sedangkan saat musim dingin bisa mencapai 100%.


  • Makanan alami biawak blue spotted ini tidak diketahui. Tapi jika sama dengan spesies biawak pohon lainnya Blue-spotted monitor akan memakan serangga, belalang, jangkrik, ngengat, kumbang,kadal kecil, telur burung dan kadang kadang buah berry. natural diet is unknown.

Varanus salvadorii (aka Crocodile Monitor)



Image


Diposkan oleh Wildboyz77

  • Crocodile Monitors (Varanus salvadorii) adalah hewan endemik kepulauan New Guinea dan sekitarnya. 
  • Crocodile Monitor dikenal sebagai predator teratas dan biasa ditemukan di hutan hujan. 
  • Crocodile Monitor adalah hewan diurnal dan juga arboreal. 
  • Crocodile monitors memiliki variasi warna & ukuran tergantung dari daerah asalnya. 
  • Crocodile Monitor dikatakan sebagai biawak terpanjang yang bisa mencapai panjang tubuh sekitar 3.5 meter. 
  • Biawak ini pernah diamati pertumbuhannya dan tercatat mereka akan tumbuh sekitar 2 inci per bulan selama tahun tahun pertama setelah mereka menetas.
  • Umur Crocodile Monitors diperkirakan sekitar 10 tahun hingga 15 tahun.
  • Biasanay yang menyebabkan kematian crocodile monitor adalah infeksi luka gigitan, benturan pada telur, bwengkak bernanah pada perut & mulut, lesi otak & hati dan penyakit lainnya.

 
  • Gusi Crocodile monitor gampang berdarah, walaupun tidak jelas itu dikarenakan oleh gigi baru, akibat menggigit mangsa atau karena reaksi dari rasa takut. 
  • Gigi crocodile monitor juga mungkin akan tertanam dalam gusinya, mengakibatkan infeksi & memerlukan perawatan.
  • Crocodile monitor menikmati berjemur yang kemungkinan menyebabkan katarak yang berujung pada kebutaan pada beberapa individu.

  • Kandang crocodile Monitor biasanya lebih tinggi daripada lebar, dan cukup panjang untuk memungkinkan pergerakan biawak ini. 
  • Crocodile monitor dewasa bisa ditempatkan dalam kandang berukuran 18 x 10 x 12 kaki atau lebih besar. Tentu saja yang masih kecil tidak perlu kandang sebesar itu. 
  • Aksesoris kandang perlu ditambahkan seperti cabang pohon, bebatuan atau aksesoris lain yang mendukung aktifitas Crocodile monitor ini. Tempat bersembunyi harus selalu disediakan di atas tanah di dalam kandang. 
  • Gunakan al;as kandang untuk crocodile Monitor dari tanah, serpihan kayu yang halus, kerikil, atau serabut kelapa yang intinyaalas kandang harus bisa mempertahankan kelembaban tanpa menciptakan lingkungan yang memugkinakna bakteri atau jamur untuk tumbuh, juga yang bisa menyediakan tempat mendarat yang ‘empuk’ karena Crocodile Monitor suka meloncat dari tempat yuang lebih tinggi di dalam kandang.

  • Crocodile monitor jangan dipelihara dalam satu kandang secara bersamaan, terutama yang berjenis kelamin sama. Jika berencana untuk menemptakna duia ekor Crocodile monitor dalam satu kandang, beri sekat kaca supaya Crocodile monitor terbiasa xdengan keberadaan ‘teman sekandangnya’. Mereka juga harus diawasi dengan dekat selama beberapa minggu setelah dijadikan satu untuk mengantisipasi adanya penolakan dari salah satu Crocodile monitor .

  • Crocodile monitor bisa dipelihara di dalam rumah atau di kandang terbuka di luar rumah di bawah sinar matahari alami, lampu UV atau lampu berjemur. 
  • Mereka menyukai suhu untuk berjemur sekitar 110 hingga 120 derajat Fahrenheit dengan suhu ambiens di kandang 90 derajat Fahrenheit di siang hari. Buatkan tempat yang lebih digin di dalam kandang untuk keperluan thermoregulasi Crocodile monitor. Turunkan suhu hingga 70 derajat Fahrenheit saat malam.

  • Di alam liar, crocodile monitor kebanyakan makan burung dan mamalia kecil dan kadang kadang ikan. Beri makan binatang pengerat karena bisa menyediakan sumber gizi yang baik untuk mereka. Berikan juga ayam, telur rebus & makanan khuisus untuk peliharaan karnivora. Ikan juga boleh sesekali diberikan. Hati hati saat member makan, jika perlu gunakan alat bantu untuk memberikan makanan pada crocodile monitor.

  • Crocodile Monitor bisa sangat berbahaya bagi yang memelihara dan harus ditangani dengan sangat hati hati. Jika tergigit akan mengakibatkan kerusakan jaringan yang cukup dalam, yang membutuhkan perawatan intensif di rumah sakit. Crocodile liar lebih mudah ‘nervous’ daripada yang dari penangkaran, walaupun keduanya sama sama tidak bisa ditebak. Tipikal crocodile monitor adalah tidak akan agresif selama tidak merasa terpojok atau ditangani dengan kasar, crocodile monitor dinilai sebagai hewanyang selalu awas dan lebih cerdas dibandingkan dengan jenis biawak lainnya.

  • Untuk membedakan crocodile monitor jantan atau betina bisa dilihat dari kepalanya. Bentuk kepala crocodile monitor jantan lebih besar, lebih tinggi dan lebih lebar daripada yang betina. Walaupun crocodile monitor jantan memiliki hemipenal bulges yang tidak terlalu menonjol, betinanya memiliki kelenjar aroma di tempat yang sama, yang bisa membingungkan saat disexing. Tonjolan Hemipenal tidak akan terlihat pada biawak yang kegemukan. Memeriksa tingkat testosterone darah terbukti sempurna untuk mengetahui jenis kelaminnya.Ccrocodile monitor jantan memiliki tingkat testosterone 10 kali dibandingkan betina.

  • Biasanya kopulasi atau perkawinan yang menghasilkan telur yang sehat adalah antara bulan Maret hingga Oktober. Jarak antara kopulasi dan masa bertelur adalah sekitar 4 hingga 6 minggu, dan akan menghasilakn 3 kumpulan telur tiap tahunnya. Telur akan dikuburkan di kotak yang tertanan di atas lantai kandang serta di bawah tanah. Biasanya untuk alas kotak telur adalah campuran pasir, tanah, lumut gambut & sphagnum moss. Crocodile monitor betina mungkin akan menjaga telur telurnya selanma beberapa hari. Masa inkubasinya sekitar 6 hingga 8 bulan.

  • Crocodile monitor yang baru menetas biasanya diberi makan jangkrik & pinkies walaupun biasanya mereka tidak mau makan hingga selam 2 minggu setelah menetas. Selalu sediakan air minum. Perhatikan benar benar saat member makan karena bisaanya bayi biawak ini sangat agresif saat diberi makan. Gunakan alas kandang yang aman & tidak akan tertelan seperti alas dari tikar alang alang.

Sabtu, 02 Juli 2011

Tips Menjinakkan Ular Wild Caught (Non Venomous)

  • Tips Menjinakkan Ular Wild Caught (Non Venomous)
Ular wild caught atau tangkapan liar biasanya cenderung bersifat lebih defensif karena secara alami dan naluriah mereka akan mempertahankan dirinya dari predator atau makhluk lain yang dianggap merupakan ancaman bagi mereka, termasuk manusia.
hookbuton

Akan tetapi tidak mustahil kita bisa menjinakkan ular wild caught tersebut apabila kita ingin memeliharanya. Apabila kita ingin agar ular tersebut menjadi jinak, sebaiknya ular yang akan dipelihara adalah bukan ular dewasa. Ular dewasa akan sangat sulit dijinakkan karena naluri defensif sudah sangat kuat tertanam di benaknya. Akan semakin mudah untuk menjinakkan ular yang lebih muda, karena mereka akan belajar bahwa kita sebagai pemeliharanya tidak akan menyakiti mereka, tapi justru merawat mereka dengan penuh kasih sayang.
Ular yang baru saja ditangkap dari alam biasanya stress dan membutuhkan waktu beberapa lama untuk adaptasi dengan kandang atau lingkungan barunya. Masa-masa stress ini biasanya ditandai dengan ular tidak mau makan. Sebaiknya ular yang baru ditangkap jangan langsung dijinakkan. Beri mereka waktu untuk beradaptasi dengan kandang/lingkungan barunya. Sediakan kandang yang nyaman serta cukup air untuk minum atau tempat berendam, sediakan juga hidding place apabila diperlukan. Sebisa mungkin jangan dipegang-pegang dulu kecuali diperlukan (contoh: membersihkan kandang dan penjemuran). Dan coba berikan mereka makanan secara berkala (contoh: 5-7hari sekali).
Apabila ular sudah beradaptasi dengan kandangnya dan tidak stress lagi (ditandai dengan ular sudah rutin makan), barulah kita bisa memulai proses penjinakan. Tidak perlu tergesa-gesa dalam proses penjinakan karena ular tersebut malah justru bisa menjadi stress kembali. Lakukan sedikit demi sedikit dan teratur secara berkala, ular-pun akan belajar sedikit demi sedikit bahwa kita tidak akan menyakitinya, dan pada akhirnya nanti dapat menjadi tenang dan jinak dengan sendirinya secara berangsur-angsur.
  • Demikian beberapa tips yang dapat dicoba dalam proses penjinakan:
1. Pada tahap pertama ini, jangan terlalu lama dan sering meng-handle ular anda, karena dapat menyebabkan ular anda stress kembali. Handle pada saat pembersihan kandang saja. Rendam ular anda di tempat khusus untuk merendam dengan diisi air yang tidak terlalu tinggi/dalam untuk menghilangkan kotoran-kotoran yang menempel di kulitnya. Sementara itu anda dapat membersihkan kandangnya dan mengganti alasnya dengan yang baru.
gloves2

2. Setelah kandang bersih, coba handle ular anda dengan menggunakan alat bantu berupa hook atau bisa juga dengan gloves/sarung tangan. Pilih sarung tangan yang tidak berbahan dari kain/benang wool karena dapat mengakibatkan gigi ular tersangkut pada kain atau rajutan benang wool misalnya ular wild caught anda menggigit. Sarung tangan berbahan kulit atau terpal akan lebih baik untuk digunakan.
3. Handle ular anda dengan mantap dan hati-hati. Ular yang masih sangat defensif akan diam saja dan hanya melilit tangan anda dengan kuat. Usahakan untuk membuat ular anda bergerak/berjalan dari satu tangan ke tangan anda yang lain. Jangan menyentuh dahulu bagian kepala dan leher ular karena itu dapat membuat mereka merasa terancam, dan kemudian memicu sifat defensifnya. Sebisa mungkin hindari/jauhkan kepala ular dari wajah anda. Lakukan sebentar saja, kira-kira 10-20menit, kemudian masukkan kembali ke kandangnya, dan beberapa hari kemudian berikan makan kepada ular anda seperti biasa.
Ulangi tahap 1 s/d 3 selama beberapa kali. Apabila ular anda tetap mau makan rutin, lanjutkan ke tahap berikutnya.
4. Tambahkan frekuensi handle ular anda menjadi 2 kali dalam seminggu. Anda dapat meng-handlenya 4 hari setelah ular makan dan pada saat pembersihan kandang. Tambahkan juga waktunya menjadi 20-30menit. Pada saat ini anda dapat mencoba menyentuh bagian leher dan mengusap2 kepalanya. Lakukan dengan perlahan agar ular tidak kaget dan sedikit demi sedikit mereka akan belajar bahwa anda tidak akan menyakitinya. Ulangi tahap ini selama beberapa kali.
gloves1

5. Apabila ular sudah terlihat lebih kalem (biasanya ditandai dengan sudah jarang/tidak pernah mencoba menggigit lagi dan gerakan ular yang lentur serta tidak terasa kaku ketika berjalan di tangan anda), silakan mencoba untuk meng-handle ular anda tanpa menggunakan alat bantu lagi. Handle dengan ekstra hati-hati, usahakan untuk tidak membuat gerakan secara tiba-tiba agar ular anda tidak kaget. Ulangi tahap ini selama beberapa kali.
6. Apabila setelah tanpa menggunakan alat bantu-pun ular anda sudah jarang/tidak lagi mencoba menyerang, akan tetapi biasanya akan terlihat masih mudah kaget apabila ada gerakan dari sekelilingnya, anda tinggal perlu untuk menambahkan frekuensi handling menjadi 3-4 kali dalam seminggu. Lakukan semua tahap dengan kesabaran dan ketelatenan, mudah-mudahan ular anda akan segera menjadi sahabat yang sangat menyenangkan bagi anda.
  • Catatan: Masing-masing ular mempunyai karakter yang berbeda-beda meskipun dari jenis yang sama. Ini akan mempengaruhi cepat-lambatnya proses penjinakan, tergantung bagaimana karakter ular tersebut.

Kamis, 09 Juni 2011

Ular Sanca Bodo (Python Molurus)

  • Ular sanca bodo atau Python molurus, termasuk salah satu jenis ular yang banyak dipelihara oleh pencinta binatang. Namun tidak sedikit yang menyadari bahwa ular sanca bodo yang biasa disebut juga sebagai Asiatic Rock Python termasuk salah satu binatang langka yang dilindungi undang-undang di Indonesia. Ular sanca bodo (Python molurus) dilindungi berdasarkan PP Nomor 7 Tahun 1999.
  • Ular sanca bodo terdiri atas dua anak jenis (subspesies) yaitu Python molurus molurus yang dijumpai di India, Bangladesh, Pakistan hingga Nepal dan Python molurus bivittatus yang hidup secara alami di Indochina termasuk Indonesia (Sumatera, Kalimantan, Jawa, Bali, Sumbawa, dan Sulawesi).
Ular sanca bodo (Python molurus) disebut juga Burmese Python (gambar: gembiraloka.net)
Ular sanca bodo dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Asiatic Rock Python, Burmese Python, atau Tiger Python. Sedangkan dalam bahasa latin, ular yang banyak dijadikan peliharaan ini disebut Python molurus (Linnaeus, 1758) sebagai yang bersinonim dengan Coluber molurus (Linnaeus, 1758).
Ular sanca bodo termasuk ular besar lantaran mampu mencapai panjang 9 meter, meskipun rata-rata hanya mencapai 5 meter saja. Berat tubuh Burmese Python ini mampu mencapai 160 kg.
Ular sanca bodo (Python molurus) mempunyai warna dasar kulitnya coklat muda hingga coklat tua, ada pula yang kuning atau krem, dengan belang-belang hitam atau coklat tua. Corak belang pada sanca bodo berupa jaringan dengan mata jaring hampir berbentuk segi empat.
Ular sanca bodo secara alami mendiami hutan tropis basah. Ular ini senang berada ditempat yang tidak jauh dari air atau tempat lembab bahkan kadang di dekat pemukiman. Ular sanca bodo lebih suka berada di tanah dari pada bergulung di pohon, tetapi sesekall dia akan memanjat pohon untuk mendapatkan sinar matahari guna menaikkan suhu tubuhnya.
Meskipun hewan ini termasuk binatang nokturnal (beraktifitas di malam hari), namun sanca bodo juga senang berkeliaran disiang hari. Hewan yang banyak dijadikan peliharaan ini ini mematikan mangsanya dengan cara melilit tubuhnya. Makanan kesukaan sanca bodo antara lain tikus, luwak, kera, bajing juga hewan besar seperti babi hutan, rusa dan kijang. Selain itu mereka makan pula burung dan ayam hutan.
Seekor ular bodo betina sekali bertelur bisa mencapai 40 butir bahkan lebih. Telur-telur tersebut akan menetas setelah 60-80 hari. Panjang anak yang baru menetas tersebut  berkisar 60-70 cm.
Ular sanca bodo tersebar di India, Bangladesh, Pakistan hingga Nepal hingga ke Indonesia, Laos, Myanmar, Thailand, Vietnam, dan Malaysia. Di Indonesia, ular sanca bodo (Python molurus) dapat ditemukan di Sumatera, Kalimantan, Jawa, Sumbawa, hingga sebagian Sulawesi. Beberapa dekade terakhir, hewan melata raksasa ini juga dapat ditemukan di hutan di Florida Amerika Serikat akibat banyak para pemeliharanya yang melepaskan hewan ini begitu saja ke alam liar.
Ular sanca bodo meskipun mulai langka di Indonesia tetapi populasinya masih dianggap banyak sehingga IUCN Redlist masih melabelinya dalam status konservasi “Near Threatened” (Hampir Terancam).
Satu yang pasti, meskipun hewan melata ini banyak dipelihara sebagai hewan peliharaan namun banyak yang tidak mengetahui bahwa ular sanca bodo ini termasuk hewan yang dilindungi sebagaimana saudara dekatnya sanca timor (Python timorensis) lantaran semakin langka di alam liar.
Referensi: www.iucnredlist.org; gembiraloka.net (gambar)
  • Klasifikasi ilmiah: Kerajaan: Animalia; Filum: Chordata; Kelas: Reptilia; Ordo: Squamata; Upaordo: Serpentes; Famili: Pythonidae; Genus: Python; Spesies: Python molurus; Subspesies: Python molurus molurus dan Python molurus
bivittatus
Nama Ilmiah (latin): Python molurus; Sinonim: Coluber molurus; Nama Indonesia: sanca bodo